00%

Daftar Hadits


Agama itu dibangun atas dasar kebersihan.

Muslim (Shahih)

Dari Mughirah bin Syu'bah meriwayatkan dari Warrad, juru tulis Al-Mughirah berkata: "Al-Mughirah bin Syu'bah mendikte kepadaku dalam surat yang dikirim kepada Mu'awiyah: 'Bahwa Nabi Saw. setiap selesai shalat fardhu selalu membaca: 'Laa iiaha illallahu wahdahu laa syarika lahu lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadir, Allahumma la mani'a lima a'thaita walaa mu'thiya lima mana'ta walaa yanfa'u dza jadd i minka 1 jadduT'ada Tuhan selain Allah yang Esa dan tidak sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tiada yang dapat menolak pemberian-Mu dan tiada yang dapat memberi apa yang Engkau tolak, dan tiada berguna kekayaan orang yang kaya (untuk menyelamatkan) dari-Mu.'"

Bukhari (Shahih)

Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata, Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati"

Bukhari dan Muslim (Shahih)

Anas r.a. berkata: "Nabi Saw. bersabda: 'Tidak sempurna iman seorang sehingga ia mencintai saudaranya (sesama muslim) seperti ia mencintai dirinya sendiri.'"

Bukhari (Shahih)

Anas r.a berkata: "Nabi Saw. bersabda: 'Tidak sempurna iman seseorang sehingga ia cinta kepadaku melebihi dari anak, ayah kandungnya, dan semua manusia.'"

Bukhari (Shahih)

Abu Hurairah r.a berkata: "Pada suatu hari ketika Nabi Saw. duduk bersama sahabat, tiba-tiba seseorang datang dan bertanya: Apakah iman itu?' Nabi Saw. menjawab: 'Iman ialah percaya pada Allah, Malaikat-Nya, dihadapkan kepada-Nya, pada Nabi utusanNya, dan percaya pada hari berbangkit dari kubur.' Lalu ditanya lagi: 'Apakah Islam itu?' Jawab Nabi Saw. 'Islam ialah menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan mendirikan shalat.' Lalu orang itu bertanya lagi: Apakah Ihsan itu?' Nabi Saw. menjawab: 'Ihsan ialah menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, maka jika engkau tidak melihat-Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu.' Lalu bertanya lagi: 'Kapankah hari kiamat?' Jawab Nabi Saw. 'Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya, tetapi aku akan menceritakan padamu beberapa tanda-tanda akan tibanya hari kiamat, yaitu jika hamba sahaya telah melahirkan majikannya, dan jika penggembala unta dan ternak lainnya telah berlomba membangun gedung-gedung, termasuk dalam hal lima perkara yang tidak diketahui kecuali hanya oleh Allah, yang tersebut dalam ayat: "Sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui, kapan hari kiamat, dan Dia pula yang menuruukkn hujan, dan mengetahui apa yang di dalam rahim ibu, dan tiada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, dan tidak seorang pun yang mengetahui di manakah ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui sedalam-dalamnya."Kemudian orang itu pergi. Lalu Nabi Saw. menyuruh sahabat: 'Datangkan kembali orang itu_ 'Tetapi sahabat tidak melihat jejak orang tersebut.' Maka Nabi Saw. bersabda: 'Dia adalah Malaikat Jibril yang datang untuk mengajarkan agama kepada manusia.'"

Bukhari (Shahih)

Abu Hurairah r.a. berkata: "Ada seorang Baduwi datang bertanya kepada Nabi Saw. : 'Tunjukkan kepadaku amal yang bila kukerjakan akan membuatku masuk surga!' Nabi Saw. menjawab: 'Sembahlah Allah dan jangan mempersekutukannya dengan apa pun, dan mendirikan shalat yang fardhu (wajib), dan menunaikan zakat yang fardhu, dan puasa bulan Ramadhan.' Lalu Baduwi itu berkata lagi: 'Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, aku tidak akan melebihi dari itu.' Ketika ia telah pergi, Nabi Saw. bersabda kepada sahabatnya: 'Siapa yang ingin melihat seorang penghuni surga, maka lihatlah orang tadi.'"

Bukhari (Shahih)

mendirikan shalat, dan menunaikan (mengeluarkan) zakat dan menjalin tali kekerabatan.' Kemudian Nabi Saw. berkata padanya: 'Lepaskan kendali unta itu.'"

Bukhari (Shahih)

Ayyub Al-Anshari r.a. berkata: "Ada seorang Baduwi yang menghadang Nabi Saw. di tengah jalan, lalu memegang kendali unta tunggangan Nabi Saw. dan bertanya: 'Ya Rasulullah, ceritakan kepadaku amal yang bisa memasukkanku ke surga.' Para sahabat:bertanya-tanya: 'Mengapa, mengapa orang itu?' Nabi Saw. menjawab 'Ada kepentingannya.' Lalu Nabi Saw. menjawab: 'Hendaknya engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya dengan apa pun, dan

Bukhari (Shahih)