00%

Daftar Hadits


Ibnu Abbas r.a. berkata: "Ketika utusan dari Abdul Qays datang kepada Nabi Saw. , ditanya: 'Utusan siapakah kalian?' Jawab mereka: 'Rabi'ah.' Maka disambut oleh Nabi Saw. dengan (ucapan): 'Selamat datang rombongan utusan yang tidak kecewa dan tidak akan menyesal.' Lalu mereka berkata: 'Ya Rasulullah, kami tidak bisa datang kepadamu kecuali pada bulan haram (Rajab, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram), sebab antara kami dengan kamu ada suku kafir dari Mudhar (ya'ni yang selalu merampok di jalanan), karena itu ajarkan pada kami ajaran yang jelas dan terperinci untuk kami sampaikan pada orang-orang yang di belakang kami, dan dapat memasukkan kami ke surga, juga mereka menanyakan tentang minuman.' Maka Nabi Saw. menyuruh mereka empat hal dan mencegah dari empat hal: Menyuruh beriman kepada Allah saja. Lalu ditanya: 'Apakah kalian mengerti apakah iman hanya kepada Allah?' Mereka menjawab: 'Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui.' Maka Nabi Saw. bersabda: 'Percaya bahwa tiada Tuhan kecuali Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah, dan mendirikan shalat, dan mengeluarkan zakat, dan puasa bulan Ramadhan, dan memberikan seperlima dari hasil ghanimah, dan melarang mereka membuat minuman dalam genuk, atau dibuat dalam labu, atau melobangi batang pohon, atau bejana yang dicat dengan tir.' Kemudian Nabi Saw. bersabda: 'Ingatlah semua itu dan sampaikan pada orang-orang yang di belakangmu.'"

Bukhari (Shahih)

Al-Musayyab bin Hazn berkata: "Ketika Abu Thalib akan meninggal, datanglah Nabi Saw. ke rumahnya, dan mendapati disana ada Abu Jahal bin Hisyam, Abdullah bin Abi Umayyah bin Al-Mughirah, maka Nabi i berkata kepada Abu Thalib: 'Wahai pamanku, katakanlah Laa ilaha illallah, kalimat yang dengannya aku akan menjadi saksi untukmu di sisi Allah.' Lalu Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah berkata: 'Hai Abu Thalib, apakah engkau akan meninggalkan agama Abdul Mutthalib?' Kemudian Nabi Saw. menawarkan kembali kepada Abu Thalib, namun kedua orang itu menyanggah kembali, sehingga akhirnya Abu Thalib berkata bahwa dia tetap pada agama Abdul Mutthalib, dan menolak kalimat Laa ilaha illallah. Lalu Nabi i bersabda: 'Demi Allah, aku akan tetap membacakan istighfar untukmu selama aku tidak dilarang untuk itu.' Maka Allah menurunkan ayat 113 surat At-Taubah: "Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman untuk meminakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik meskipun mereka kerabat yang dekat, sesudah nyata bahwa mereka termasuk penghuni neraka jahim."

Bukhari (Shahih)

Thalhah bin Ubaidillah r.a. berkata: "Ada seseorang dari Najd datang kepada Nabi Saw. dalam keadaan terurai rambutnya, lalu ia mendekat kepada Nabi Saw. sampai bisa didengar dengung suaranya tetapi tidak dapat dimengerti apa yang ditanyakannya, tiba-tiba ia bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah Saw. bersabda: 'Lima kali shalat dalam sehari semalam.' la bertanya lagi: Apakah ada kewajibanku selain itu?' Nabi Saw. menjawab: 'Tidak, kecuali jika engkau mau shalat sunnah.' Lalu Nabi Saw. bersabda: 'Dan puasa pada bulan Ramadhan.' Orang itu bertanya lagi: Apakah ada lagi puasa yang wajib atasku selain itu?' Jawab Nabi Saw. : 'Tidak, kecuali jika engkau mau puasa sunnah.' Kemudian Nabi Saw. menerangkan kewajiban zakat. Maka ia bertanya: 'Apakah ada kewajiban selain itu?' Jawab Nabi Saw. : 'Tidak, kecuali jika engkau mau bersedekah sunnah.' Orang itu pun pergi sambil berkata: 'Demi Allah aku tidak akan melebihkan atau mengurangi dari itu.' Kemudian Rasulullah Saw. bersabda: 'Sungguh bahagia ia jika (yang dikatakan itu) benar-benar (dilakukan).'"

Bukhari (Shahih)

Abu Hurairah Saw. berkata: "Ketika Nabi Saw. wafat, dan Abu Bakar Siddiq Saw. terpilih sebagai khalifah, ada beberapa orang murtad (menolak sebagian kewajiban dalam Islam). Maka Umar bin Khatab berkata kepada Abu Bakar ash-Shiddiq : 'Bagaimana, atau dengan alasan apakah engkau akan memerangi orang-orang itu, padahal Nabi Saw. telah bersabda: Aku diperintah agar kalian memerangi orang-orang itu sehingga mereka mengakui La ilaha illallah, maka siapa yang telah mengakuinya (mengucapkannya) berarti terpelihara daripadaku harta dan jiwanya, kecuali menurut hak Islam, dan perhitungan mereka terserah kepada Allah.' Abu Bakar ash-Shiddiq menjawab: 'Demi Allah, aku akan memerangi orang yang membedakan antara kewajiban shalat dengan kewajiban zakat, sebab zakat itu kewajiban harta kekayaan, demi Allah jika mereka menolak kewajiban zakat meskipun seukuran anak kambing, yang biasa mereka serahkan kepada Nabi Saw., pasti aku akan perangi mereka karena menolak zakat itu.' Kemudian Umar berkata: 'Demi Allah, sungguh Allah telah membuka hati Abu Bakar ash-Shiddiq sehingga aku sadar bahwa itulah yang benar.'"

Bukhari (Shahih)

Ibnu Abbas r.a berkata: "Ketika Rasulullah Saw. mengutus Mu'adz bin Jabal Saw. ke Yaman, beliau berpesan: 'Engkau akan menghadapi orang-orang ahli kitab, karena itu hal pertama yang harus engkau ajarkan kepada mereka adalah tauhid dalam beribadah kepada Allah, maka bila mereka telah mengerti, beritahukan pada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam, dan bila mereka telah mengerjakan itu, sampaikan pada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka mengeluarkan zakat harta untuk diberikan kepada fakir miskin di antara mereka, maka bila mereka menaati, maka terimalah dan berhati-hatilah, jangan mengambil harta kesayangan mereka.'"

Bukhari (Shahih)

Ibnu Abbas r.a. berkata bahwa Nabi mengutus Mu'adz ke Yaman dan beliau bersabda: "Hindarilah oleh kalian do'a orang yang terzhalimi, karena sesungguhnya tidak ada penghalang antara dia (do'anya) dengan Allah."

Bukhari (Shahih)

Adalah beliau melihat pada malam hari yang gelap gulita sebagaimana beliau melihat pada siang hari yang terang-benderang

Baihaqy (Maudhu)

Surga di bawah telapak kaki Para ibu. Barangsiapa yang mereka kehendaki mereka masukkan (ke dalam surga), dan barangsiapa yang mereka kehendaki mereka keluarkan (tidak masuk ke dalam surga)

Syaikh Mar'iy bin Yusuf (Maudhu)

Ya Allah, jadikanlah kami dari orang-orang yang beruntung

Ibnu sunniy di kitabnya 'Amalul yaum wal Lailah (Maudhu)