00%

Daftar Hadits


Ibnu Abbas berkata: "Nabi Saw. pergi bersama beberapa orang sahabatnya menuju Pasar 'Ukadz. Ketika itu setan telah dihalangi untuk mendengarkan berita dari langit, dan dilempari dengan bola api yang membakar mereka sehingga mereka kembali dengan kecewa dan berkata kepada kaumnya: Ada apa ini? kini kami telah dihalang untuk mendengar berita dari langit, bahkan kami dilempari bola api.' Mereka juga berkata: 'Tidak mungkin semua ini terjadi kecuali ada hal yang baru, karena itu harus diselidiki sampai ke ujung timur dan barat, apakah kejadian itu?' Maka berangkatlah rombongan menuju Tuhamah, tempat di mana Rasulullah Saw. telah sampai di Nakhlah sedang shalat subuh dengan para sahabat. Ketika jin-jin itu mendengar AI-Qur'an, mereka langsung berkata: 'Demi Allah, inilah yang menghalangi kami untuk mendapat berita dari langit.' Dari situ mereka lalu kembali kepada kaumnya dan berkata: "Wahai kaumku, sungguh kami telah mendengar Al-Qur'an yangsangatmengagumkan, membimbing ke jalan yang lurus dan kami langsung percaya dan tidak akan mempersekutukkn Tuhan kami dengan siapa pun."Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Saw. : "Katakanlah, telah diwahyukan kepadaku bahwa beberapa rombongan jin telah mendengarkan bacaan Al-Quran."Sedang yang diwahyukan itu adalah apa yang dikatakan oleh jin itu.'"

Bukhari (Shahih)

Abu Qatadah berkata: "Rasulullah Saw. selalu membaca AlFatihah dan dua surat pada dua raka'at pertama shalat zhuhur. Beliau memanjangkan surat pada raka'at pertama dan memendekkannya pada raka'at kedua, terkadang beliau juga memperdengarkan suara bacaannya. Begitu juga pada shalat ashar, beliau selalu membaca Al-Fatihah dan dua surat. Beliau juga memanjangkan bacaan pada raka'at pertama. Beliau juga memanjangkan bacaan surat pada raka'at pertama shalat subuh dan memendekkan pada raka'at kedua."

Bukhari (Shahih)

Abu Barzah berkata: "Nabi Saw. shalat subuh dan kami bisa mengenali orang yang berada di dekatnya (karena telah terang). Ketika itu beliau membaca antara enam puluh hingga seratus ayat. Bila beliau shalat zhuhur, maka (saat itu) matahari telah tergelincir. Kemudian beliau melakukan shalat ashar dan salah seorang dari kami pergi ke pinggir Madinah lalu kembali lagi, sedangkan matahari belum terbenam. Beliau juga tidak mempermasalahkan untuk mengakhirkan shalat isya hingga sepertiga malam."

Bukhari (Shahih)

Ibnu Abbas berkata: "Ketika Ummul Fadhl mendengar Abdullah Ibnu Abbas membaca surat: "Walmursalaati urfa", beliau berkata: 'Hai anakku engkau telah mengingatkanku, sungguh surat itu adalah akhir surat yang aku dengar dibaca Rasulullah Saw. dalam shalat maghrib .'"

Bukhari (Shahih)

Jubair bin Muth'im berkata: "Aku mendengar Rasulullah Saw. membaca surat "waththuur" dalam shalat maghrib."

Bukhari (Shahih)

Al-Barra' berkata: Nabi Saw. bersabda "Ketika bepergian, maka (Nabi) membaca "wattini wazzaituni"pada salah satu raka'at shalat isya'."

Bukhari (Shahih)

Jabir bin Abdullah berkata: "Mu'adz bin Jabal sering shalat bersama Nabi Saw. kemudian pergi ke kampungnya untuk mengimami mereka dan membaca surat Al-Baqarah. Maka ada orang yang tergesa-gesa, hingga ia shalat sendiri dan segera pergi. Ketika Mu'adz mengetahui orang itu, ia berkata: 'Sungguh munafiq ia.' Ketika orang itu mengetahui bahwa Mu'adz menuduhnya munafiq, ia segera pergi memberitahu Rasulullah Saw. , 'Ya Rasulullah, kami mencari nafkah dengan tangan kami dengan cara menggembala ternak, dan Mu'adz ketika shalat semalam membaca surat Al-Baqarah. Karena aku sedang tergesa-gesa, aku shalat sendiri dengan singkat, lalu dia menuduhku munafiq.' Maka Nabi Saw. bersabda: 'Ya Mu'adz, apakah engkau akan menyebabkan fitnah?' Diulang sampai tiga kali. 'Bacalah wassyamsi wa dhuhaha, sabhihisma rahbikal a'la, dan yang sejenisnya.'"

Bukhari (Shahih)

Abu Mas'ud Al-Anshari berkata: "Ada seseorang datang kepada Nabi Saw. dan berkata: 'Ya Rasulullah, demi Allah aku terpaksa mundur berjama'ah subuh karena si Fulan (imamnya) sangat panjang bacaannya.' Abu Mas'ud melanjutkan: 'Belum pemah aku melihat Nabi Saw. dalam nasihatnya marah seperti waktu itu, kemudian bersabda: 'Hai manusia, di antara kalian ada orang yang menimbulkan keresahan, maka siapa yang mengimami orang lain harus menyingkat, sebab di antara makmum itu ada yang tua, yang lemah, dan yang sedang ada kepentingan.'"

Bukhari (Shahih)

Abu Hurairah r.a. berkata: "Rasulullah Saw. bersabda: 'Jika seseorang mengimami, maka harus meringankan, sebab ada di antara makmum itu yang lemah, sakit, dan tua. Dan bila shalat sendiri maka boleh memanjangkan sesukanya.'"

Bukhari (Shahih)